Musik Asik

Jumat, 10 Januari 2014

Kenapa Tidak Boleh Pakai KANTONG PLASTIK?


PLASTIK, siapa yang tidak tau plastik, setiap hari semua orang di dunia menggunakan plastik, terutama untuk berbelanja, barang belanjaan dimasukkan ke kantong plastik karena dianggap praktis, dan kita menerima kantong-kantong plastik dari penjual ataupun kasir mini market setiap kita membeli sesuatu; bahkan terkadang sangat banyak kita membawa pulang dan mengumpulkan kantong plastik dari belanjaan kita yang beraneka ragam dan dimasukkan dalam kantong plastik yang berbeda-beda, dan akhirnya menjadi sampah. Plastik juga dipakai untuk mengemas dan menyimpan makanan. Plastik bermanfaat utk digunakan oleh manusia. Hingga  diperkirakan penggunaan plastik mencapai 500 miliyar sampai 1 triliun kantong plastik dipakai manusia seluruh dunia dalam setiap tahunnya.

NAMUN, TANPA KITA SADARI dibalik kegunaannya yg praktis, ada harga mahal yang harus kita bayar akibat penggunaan plastik; yaitu masalah sampah plastik.
Sampah plastik membutuhkan waktu puluhan bahkan mencapai ratusan tahun untuk terurai dan hancur. Plastik terbuat dari sumber daya alam yang langka yaitu minyak bumi dan terdiri dari ikatan lengkap yang rumit dan susah diputuskan (hingga sulit terurai). Setiap tahun diperlukan 120juta barel minyak mentah untuk memproduksi 1 triliun kantong plastik diseluruh dunia. Hanya 0,6%- 1% kantong plastik yang dapat didaur ulang, sisanya akan menjadi sampah plastik yang akan berdampak sangat buruk untuk lingkungan.

PLASTIK menjadi sampah, pada waktu terurai; sampah plastik akan mencemari tanah. Sampah-sampah di jalan dan selokan akan mencemari udara dan air hingga mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti penyakit pernapasan, pencernaan, dan malaria hingga banyak orang meninggal.

Jika banyak orang yang masih menggunakan plastik dan membuang sampah plastik sembarangan; akan menyumbat selokan, hingga aliran air terganggu dan akan membawa bencana banjir dan kerugian besar.
Berbagai permasalahan besar akan muncul dan ini tidak bisa disepelekan karena sifat bencana yang diakibatkan oleh sampah plastik akan berdampak panjang, bahkan sampai anak cucu kita. Apakah kita hanya mewarisi sampah plastik untuk mereka? Oh betapa menderitanya kehidupan mereka kelak.

Ada sktr 40% sampah di laut yaitu terdiri dari sampah plastik hingga mencemari laut. Sedikitnya 260 jenis biota laut di dunia menderita karena memakan sampah plastik dan mencerna sampah plastik.
Hal yang paling berpengaruh terhadap pencemaran laut yaitu akan meningkatnya harga jual ikan sebagai makanan (lauk) yang kita makan setiap harinya.
Pencemaran air dan tanah juga akan sangat mempengaruhi terhadap hasil pertanian, maka jika sudah tercemar, berbagai bahan makanan dari tumbuhan (beras, buahan dan sayuran) juga akan sangat mahal. Lalu apa yang akan terjadi? Kita akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, berdampak pada kekurangan gizi, penyakit dan kecerdasan juga menurun.
Betapa beratnya hidup kita saat seperti itu.

Sampah plastik dari kantong plastik yang kita gunakan juga berhubungan dengan kenaikan pemanasan global. Sifat plastik yang sulit diurai secara alami, membuat masyarakat cenderung membakar sampah plastik sisa konsumsi rumah tangga mereka, memang plastik tersebut hancur, tapi gas yang dihasilkan selama proses pembakaran akan bercampur dengan oksigen dan mencemari udara karena mengandung karbon dioksida. Bayangkan jika semua manusia melakukan itu, maka karbon dioksida akan berakumulasi di udara dan membuat efek rumah kaca akan berlebihan hingga pada akhirnya membuat suhu bumi semakin panas.




Apa yang DAPAT kita LAKUKAN?
1. Diet kantong plastik dengan cara membawa tas belanja. Jika membeli barang kecil, masukkan saja ke dalam tas.
2. Pisahkan sampah plastik dengan sampah organik (sampah basah dan sampah kering)
3. Yuk biasakan membawa thumbler (botol minum isi ulang) untuk menghindari sampah plastik botol dari minuman boto yang kita beli
4. Yuk bawa tempat untuk makanan, jadi kalau beli gorengan tidak perlu pakai plastik, lagian bahaya kalo plastik disatukan dengan makanan panas bisa menyebabkan kanker
5. Beli kemasan deterjen, shampo dan makanan yang tidak menggunakan kemasan bungkusan, beli yang isi ulang dan hindari beli makanan yang dibungkus sterofoam.

YUK berbuat sesuatu untuk menyelamatkan bumi dan kehidupan kitaa...!



Kamis, 21 November 2013

Pandangan Terakhir




Air mataku lilin
Setelah khusuk berdoa
Lebur menjadi puisi
Dalam goresan luka
Dan cahayaku tinggal lentik sepi
Kumasuki segala ruang, kumenerawang terang
Adakah yang menyeruak dan memberiku sebuah senyuman?
Tidak, tidak ada..

Aku meninggalkan mereka yang semakin riuh dalam tawa-tawa renyah ku menjauh
Apakah tak ada yang lebih menarik dari kesenangan harta, cinta, rindu dan kemaksiatan?

Mereka tahu segalanya
Tapi mengapa kemunafikan tetap jadi incaran?
Diantara tawa iblis yang memekik diam-diam
Terus mengendap-endap dalam geliat hasrat mencegat kebaikan dari jiwa-jiwa yang telah sekarat

Aku melangkah perlahan
Menerka-nerka wajah pucat kesakitan
Setelah kemaksiatan
Sebelum maut menjelang dan semua tinggal kenangan
Riwayat telah gagu dalam tubuh kaku
Semua merebahkan letih tangis
Saudaraku tercinta, tak perlu menangis..!
Siapa yang jatuh hati pada kematian?
Yang menyeru namanya dalam bisikan mesra?

Tak ada yang abadi bukan?
Kau pun tahu itu
Tapi kenapa semua masih terjadi?
Korupsi, seks bebas, narkoba begitu menggila..!!

Aku harap-harap cemas dalam gemas
Hujan turun tertatih-tatih bersama gumpalan gelisah
Aku ingin datang padaMu Ya Allah..
Mengadukan resah meninggalkan gundah nuraniku
Ku ikuti kehendak badai
Tapi ia malah membuatku terlempar ke cakrawala
Cakrawala yang menghindar setiap kali ku ingin menapak
Menyebabkan perjalananku makin hambar,
Kelam mengaburkan penglihatan ke ujung jalan

Oouughh… Apa yang terjadi denganku?
Terdengar langkahnya tergesa bersama angin
Yang menyentuh ranting kamboja
Kenyataanku pasrah dalam ucapan;
“Asyhhaduallaa ilaaha illallaah,
Wa ashhaduanna muhammadurrasuulullaah...”

Nyeri lama tidak terasa
Derita terlupa
Nyawa tertangkap kekal dalam pelukanNya
Sesaat keheningan tercipta
Pemberhentian kata yang tercatat dalam luka
Walau kini bahagia melumatkan rasa
Aku mabuk kepayang dalam maut
Dan yang tadi
Adalah pandangan terakhir untukku…


Tindakan yang Dapat Dilakukan oleh Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan




       Perempuan merupakan agen perubahan dan memberi pengaruh besar terhadap kualitas lingkungan hidup. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perempuan terkait hubungannya dengan pengelolaan lingkungan, seperti :
1.      Mengurangi pemakaian kosmetik dalam skala besar. Selanjutnya, sisa-sisa dari bahan kosmetik yang telah digunakan dibuang pada tempatnya atau didaur ulang.
2.      Mengurangi pemakaian deterjen yang berlebihan dan mengontrol pembuangan air limbah sabun dengan cara menampung di tempat tertentu agar tidak langsung dibuang ke tanah.
3.      Perempuan dapat melakukan perannya di rumah untuk mengendalikan produksi sampah plastik dengan cara menghemat plastik saat berbelanja di pasar dengan cara membawa tas yang bisa dipakai berulang-ulang untuk memasukkan barang atau bahan belanjaan. Perempuan juga dapat mengurangi sampah botol plastik minum dengan cara membawa bekal minuman kemanapun mereka pergi dan menjadikan itu sebagai suatu kebiasaan untuk keluarganya.
4.      Perempuan sebagai ibu yang mengatur segala urusan rumah tangga seperti membersihkan rumah dan pekarangan, dapat membiasakan diri melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk lingkungan rumah dan akan diikuti oleh anggota keluarga lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan pembagian sampah berdasarkan kategorinya seperti sampah basah dan sampah kering dengan cara menyediakan tempat khusus untuk pembuangan sampah dengan jenis yang berbeda tersebut. Misalnya, sampah basah dapat dikubur dalam tanah dan dijadikan kompos. Sedangkan sampah-sampah kering seperti kertas bekas dan botol-botol dapat didaur ulang dan digunakan lagi.
5.      Perempuan sebagai ibu rumah tangga yang dapat menjadi pendidik bagi anak-anak mereka. Dalam hal ini, seorang ibu bisa menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan kepada anak-anaknya dari kecil sehingga si anak terbiasa melakukan hal-hal yang menjaga lingkungan dimanapun si anak berada.
6.      Perempuan merupakan seseorang yang aktif melakukan penanaman di rumahnya masing-masing. Setidaknya hal ini dapat menjadi pilar untuk gerakan penghijauan lingkungan di sekitar tempat tinggal.
7.      Perempuan dapat terlibat langsung melalui suatu organisasi lingkungan dan melakukan sosialisasi langsung ke sesamanya. Hal ini dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diterima oleh perempuan lainnya.
8.      Perempuan sebagai sosok yang teliti dan telaten, dapat menjadikan permasalahan sampah menjadi peluang ekonomi dengan cara memanfaatkan sampah menjadi barang yang dapat digunakan lagi setelah melalui proses daur ulang. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengatasi permasalahan sampah karena dapat mengendalikan dan mengurangi sampah di lingkungan.
9.      Perempuan dapat mendirikan komunitas lingkungan yang bergerak untuk mengajak kaum perempuan lainnya agar peduli dan melestarikan lingkungan sekitar pemukiman mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyalurkan tulisan melalui media agar penyebaran informasinya lebih meluas dan dapat dijangkau oleh masyarakat umum.

Dasar dari semua itu adalah untuk mewujudkan kesehatan, lingkungan yang bersih, air yang bersih dan jauh dari limbah pencemaran, ventilasi, tumbuhan dan lain-lain. Peran perempuan dalam rumah tangga, dalam masalah lingkungan di sekitar rumah di jelaskan oleh KTT Bumi Rio de Jeneiro dalam prinsip ke 20 deklarasi Rio; “Perempuan mempunyai peran penting dalam pengelola lingkungan dan pembangunan. Partisipasi penuh mereka sangat penting untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan”. Hal lain dalam deklarasi itu menjelaskan peran penting laki-laki dan peran perempuan yang bertuliskan “Kami bertekat untuk menjamin bahwa pemberdayaan dan emansipasi perempuan dan kesetaraan gender terintegrasi dalam segala aktivitas yang terdapat dalam Agenda 21, tujuan pembangunan berkelanjutan dan rencana pelaksanaan Johannesberg.


Senin, 18 November 2013

Perempuan, Agent of change Lingkungan Hidup




Perempuan seharusnya yang lebih difokuskan dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. Potensi perempuan yang besar dapat dikembangkan dalam pemeliharaan, pelestarian lingkungan dan pencegahan pencemaran lingkungan. Selain jumlah perempuan cukup mendominasi, telah banyak juga bukti bahwa perempuan mampu mengatasi masalah lingkungan disekitarnya. Hal ini dikarenakan, banyak aktivitas perempuan yang berpengaruh besar terhadap kualitas lingkungan. Selama ini perempuan kurang diikut sertakan dalam pengelolaan lingkungan baik itu dalam akses, partisipasi, kontrol dan manfaat. Saatnya suara perempuan didengar!
                Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alam. Namun, kehidupan di era globalisasi yang sangat konsumtif menjadi mimpi buruk bagi keberlangsungan sumber daya alam (SDA). Dalam tingkah laku konsumsinya, manusia mengkonsumsi produk bumi yang renewable (dapat diperbaharui) bahkan yang non-renewable (tidak dapat diperbaharui) secara besar-besaran. Akibatnya, berbagai persoalan lingkungan timbul, bencana terjadi hampir merata di seluruh kawasan di Indonesia. Krisis lingkungan yang terjadi saat ini berakar dari kesalahan pemikiran dan kurangnya pemahaman manusia terhadap hak dan perannya dalam kehidupan di bumi ini. Misalnya, manusia tidak menyadari bahwa mereka hidup dalam suatu keseluruhan ekosistem yang saling berintegrasi dengan alam dan saling berhubungan. Padahal, jika terjadi suatu bencana, manusia juga yang akan merasakan akibat yang ditimbulkan. Dalam hal ini, perempuan merupakan sosok yang menjadi korban utama dalam kasus pencemaran lingkungan hidup. Perempuan sangat rentan terhadap kesehatan fisik dan permasalahan kesehatan alat reproduksi terkait dengan ancaman buruk dari krisis lingkungan yang terjadi di negara kita.
                Perempuan sangat berpengaruh besar terhadap lingkungan. Bayangkan saja, sebagian besar urusan keluarga diatur oleh perempuan. Mulai dari berbelanja, memasak, membersihkan rumah, halaman, dan pekerjaan lain. Secara garis besar, semua tindakan perempuan mempunyai pengaruh yang besar terhadap lingkungan. Dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas perempuan seringkali dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan.
Contoh beberapa aktivitas perempuan yang dapat merusak lingkungan yaitu :
1.      Pemakaian alat-alat kosmetik yang terbuat dari bahan kimia dapat menyerap cahaya kosmik dari luar atmosfer hingga masuk ke dalam atmosfer bumi hingga cahaya yang masuk tidak dapat dipantulkan lagi. Akibatnya, suhu lingkungan menjadi panas karena lapisan ozon menipis. Jika semua wanita di dunia ini menggunakan kosmetik dalam skala besar, maka efeknya sangat besar, akan sama halnya seperti efek rumah kaca.
2.      Pemakaian bahan-bahan untuk mandi, mencuci, dan membersihkan lantai; yang terbuat dari bahan kimia yang dapat merusak ekosistem tanah. Air sisa deterjen atau sabun yang telah digunakan mengalir menuju ke tempat pembuangan, ternyata sangat berbahaya. Apalagi jika dialirkan langsung ke tanah atau halaman belakang rumah, maka ekosistem di dalam tanah akan hilang.
3.      Perempuan sangat terikat dengan penggunaan tissue yang dibawanya kemana saja mereka pergi. Parahnya, mereka tidak mengontrol pembuangan tissue setelah mereka pakai. Kebiasaannya, para perempuan dengan seenaknya membuang sampah tissue mereka. Permasalahan yang besar terletak pada bahan dasar untuk membuat tissue yang mengharuskan penebangan pohon secara besar-besaran.
4.      Perempuan merupakan produsen sampah plastik terbesar saat berbelanja. Bagaimana tidak, jumlah kantong plastik yang dibawa pulang dalam bungkusan bahan belanjaan sangat banyak. Sesampai di rumah, mereka mengumpulkan dan membuangnya. Padahal, sampah plastik susah terurai di dalam tanah, jika pembuangan sampah plastik dilakukan secara besar-besaran, maka akan mengundang wabah penyakit jika sampah plastik tidak dikendalikan dan didaur ulang dengan baik.
5.      Perempuan senang menggunakan pestisida dan pupuk bunga semprot dari bahan kimia yang dapat merusak ekologi tanah. Jika diperhatikan, saat perempuan menyemprot tanaman hias di pekarangan rumah mereka, keesokan harinya tidak akan terlihat lagi belalang yang dulunya sering hinggap di sekitar tanaman itu.
6.      Perempuan sering membuang sampah rumah tangga tanpa memisahkan sampah-sampah tersebut menjadi sampah kering atau sampah basah sehingga sangat sulit untuk diproses dalam sistem daur ulang sampah.
7.      Pada saat mandi, mencuci, memasak, menyetrika atau mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, perempuan tidak terlalu peduli dengan penghematan energi. Seringnya, perempuan menggunakan air dan listrik seenaknya dan bersifat boros.

Namun, perempuan juga bisa menjadi agen perubahan bagi lingkungannya. Perempuan seharusnya yang lebih difokuskan dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. Potensi perempuan yang besar dapat dikembangkan dalam pemeliharaan, pelestarian lingkungan dan pencegahan pencemaran lingkungan. Selain jumlah perempuan cukup mendominasi, telah banyak juga bukti bahwa perempuan mampu mengatasi masalah lingkungan disekitarnya. Hal ini dikarenakan, banyak aktivitas perempuan yang berpengaruh besar terhadap kualitas lingkungan. Selama ini perempuan kurang diikut sertakan dalam pengelolaan lingkungan baik itu dalam akses, partisipasi, kontrol dan manfaat. Perempuan juga kurang diberi pengetahuan tentang cara pengelolaan lingkungan termasuk pengelolaan limbah dan pencegahan pencemaran lingkungan. Perempuan hanya dijadikan objek, sebagai pemakai bahan-bahan konsumsi rumah tangga, tanpa diberi pengetahuan tentang bahaya dari bahan-bahan itu terhadap dirinya, keluarga dan lingkungannya.
Perempuan merupakan agen perubahan dan memberi pengaruh besar terhadap kualitas lingkungan hidup. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perempuan terkait hubungannya dengan pengelolaan lingkungan, seperti :
1.      Mengurangi pemakaian kosmetik dalam skala besar. Selanjutnya, sisa-sisa dari bahan kosmetik yang telah digunakan dibuang pada tempatnya atau didaur ulang.
2.      Mengurangi pemakaian deterjen yang berlebihan dan mengontrol pembuangan air limbah sabun dengan cara menampung di tempat tertentu agar tidak langsung dibuang ke tanah.
3.      Perempuan dapat melakukan perannya di rumah untuk mengendalikan produksi sampah plastik dengan cara menghemat plastik saat berbelanja di pasar dengan cara membawa tas yang bisa dipakai berulang-ulang untuk memasukkan barang atau bahan belanjaan. Perempuan juga dapat mengurangi sampah botol plastik minum dengan cara membawa bekal minuman kemanapun mereka pergi dan menjadikan itu sebagai suatu kebiasaan untuk keluarganya.
4.      Perempuan sebagai ibu yang mengatur segala urusan rumah tangga seperti membersihkan rumah dan pekarangan, dapat membiasakan diri melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk lingkungan rumah dan akan diikuti oleh anggota keluarga lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan pembagian sampah berdasarkan kategorinya seperti sampah basah dan sampah kering dengan cara menyediakan tempat khusus untuk pembuangan sampah dengan jenis yang berbeda tersebut. Misalnya, sampah basah dapat dikubur dalam tanah dan dijadikan kompos. Sedangkan sampah-sampah kering seperti kertas bekas dan botol-botol dapat didaur ulang dan digunakan lagi.
5.      Perempuan sebagai ibu rumah tangga yang dapat menjadi pendidik bagi anak-anak mereka. Dalam hal ini, seorang ibu bisa menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan kepada anak-anaknya dari kecil sehingga si anak terbiasa melakukan hal-hal yang menjaga lingkungan dimanapun si anak berada.
6.      Perempuan merupakan seseorang yang aktif melakukan penanaman di rumahnya masing-masing. Setidaknya hal ini dapat menjadi pilar untuk gerakan penghijauan lingkungan di sekitar tempat tinggal.
7.      Perempuan dapat terlibat langsung melalui suatu organisasi lingkungan dan melakukan sosialisasi langsung ke sesamanya. Hal ini dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diterima oleh perempuan lainnya.
8.      Perempuan sebagai sosok yang teliti dan telaten, dapat menjadikan permasalahan sampah menjadi peluang ekonomi dengan cara memanfaatkan sampah menjadi barang yang dapat digunakan lagi setelah melalui proses daur ulang. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengatasi permasalahan sampah karena dapat mengendalikan dan mengurangi sampah di lingkungan.
9.      Perempuan dapat mendirikan komunitas lingkungan yang bergerak untuk mengajak kaum perempuan lainnya agar peduli dan melestarikan lingkungan sekitar pemukiman mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyalurkan tulisan melalui media agar penyebaran informasinya lebih meluas dan dapat dijangkau oleh masyarakat umum.

Dasar dari semua itu adalah untuk mewujudkan kesehatan, lingkungan yang bersih, air yang bersih dan jauh dari limbah pencemaran, ventilasi, tumbuhan dan lain-lain. Peran perempuan dalam rumah tangga, dalam masalah lingkungan di sekitar rumah di jelaskan oleh KTT Bumi Rio de Jeneiro dalam prinsip ke 20 deklarasi Rio; “Perempuan mempunyai peran penting dalam pengelola lingkungan dan pembangunan. Partisipasi penuh mereka sangat penting untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan”.